Pada perkembangannya, grafiti di sekitar tahun 70-an di Amerika
dan Eropa akhirnya merambah ke wilayah urban sebagai jati diri kelompok
yang menjamur di perkotaan. Karena citranya yang kurang bagus, grafiti
telanjur menjadi momok bagi keamanan kota. Alasannya adalah karena
dianggap memprovokasi perang antar kelompok atau gang. Selain dilakukan
di tembok kosong, grafiti pun sering dibuat di dinding kereta api bawah
tanah.
Di Amerika Serikat sendiri, setiap negara bagian sudah memiliki peraturan sendiri untuk meredam grafiti. San Diego,
California, New York telah memiliki undang-undang yang menetapkan bahwa
grafiti adalah kegiatan ilegal. Untuk mengidentifikasi pola
pembuatannya, grafiti pun dibagi menjadi dua jenis.
1. Gang
grafiti Yaitu grafiti yang berfungsi sebagai identifikasi daerah
kekuasaan lewat tulisan nama gang, gang gabungan, para anggota gang,
atau tulisan tentang apa yang terjadi di dalam gang itu
2. Tagging graffiti
Yaitu jenis graffiti yang sering dipakai untuk ketenaran seseorang atau
kelompok. Semakin banyak graffiti jenis ini bertebaran, maka makin
terkenallah nama pembuatnya. Karena itu grafiti jenis ini memerlukan
tagging atau tanda tangan dari pembuat atau bomber-nya. Semacam tanggung jawab karya.
Sumber: http://graffiti-indonesia.blogspot.com/